Pj. Bupati Zaidirina Menganyam Tikew saat Lakukan Kunjungan Kerja

08 Mar 2023

Dibaca 133 Kali

KOMINFO TUBABA - Penjabat (Pj) Bupati Tulang Bawang Barat (Tubaba) Zaidirina, melakukan proses penganyaman tikew (purun) secara langsung bersama para pengrajin di Tiyuh/Desa Gedung Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik. Rabu (08/03/2023).

Tikew merupakan endemik di ekosistem gambut berasal dari tumbuhan rumput liar didekat air atau rawa. Kabupaten Tubaba memiliki banyak wilayah perairan, pasalnya sebagian besar merupakan daerah rawa. Tak heran sampai saat ini masyarakat masih membuat anyaman tikew hingga dijadikan sebagai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Tiyuh Gedung Ratu salah satunya, yang secara letak geografis memiliki lahan gambut cukup luas yang menjadikan masyarakatnya mudah untuk mencari bahan baku guna kerajinan tikew.

Selain mudah mendapatkan bahan baku tanaman tikew yang dikarenakan letak geografisnya, pembuatan anyaman tikew yang dihasilkan oleh masyarakat Tiyuh Gedung Ratu pun sangat beragam dan sangat mudah diaplikasikan menjadi berbagai bentuk kerajinan tangan seperti tas, topi, hingga tikar.

”Kerajinan ini sangat unik sekali,” kata Pj Bupati Tubaba Zaidirina, sembari menunjukkan produk UMKM masyakarat Gedung Ratu yang terbuat dari tanaman tikew kepada para jajarannya.

Ia berpesan kepada masyarakat Tiyuh setempat, agar tidak ragu dalam berterampil membuat kerajinan tangan yang unik.

“Kalau barang hasil terampil yang terbuat dari bahan tikew ini sudah banyak jangan khawatir tidak laku, karena Pemkab Tubaba akan membantu untuk memasarkannya. Intinya Pemkab siap membantu.” ungkapnya.

Pj Bupati Tubaba juga menyampaikan kepada masyarakat setempat agar lebih lagi membudidayakan tanaman tikew tersebut.

”Kegiatan ini bisa dianggarkan dari Anggaran Dana Desa. Kami dari Pemkab akan membantu biaya pelatihan buat ibu-ibu pengrajin atau PKK tiyuh ini.” ungkapnya.

Sementara, Kepala Tiyuh Gedung Ratu, Juwaini Bandarsyah, menyampaikan, dirinya bersama masyarakat akan berkomitmen untuk serius dalam mengembangkan tanaman tikew, sebab sudah kewajiban generasi muda untuk melanjutkan dan menjaga warisan leluhur.

”Jika bukan kita siapa lagi, sejak zaman leluhur memang sudah menggunakan anyaman tikar, dan kini akan kita lestarikan. Pastikan kami tetap mengharapkan dukungan dari pemerintah.” tutupnya.


Narasi oleh Fajar Anandra

Diposting Oleh Adil Firdaus
dinas Komunikasi dan Informatika